Era Baru Untuk Bar Olahraga Klasik Amerika

Informasi

Era Baru Untuk Bar Olahraga Klasik Amerika – Sepanjang sekian tahun, jejeran bar olahraga di semua negeri, terhitung rantai paling besar Buffalo Wild Wings, Miller Ale House memiliki ukuran tengah, dan rantai yang lebih kecil seperti Glory Days Grill dan Arooga’s Grille House dan Sports Bar, dan yang mandiri, membuat pendukung masih tetap bertahan.

Era Baru Untuk Bar Olahraga Klasik Amerika

stadiumbars – Sebagaimana yang dilukiskan dengan seorang penulis, “kulit kentang, sayap ayam, dan pertemanan” menarik banyak konsumen setia, khususnya di hari Senin dan Kamis malam saat NFL bermain dan Sabtu sore untuk beberapa pendukung sepak bola perguruan tinggi.

Dan lantas kelihatannya bar olahraga yang diputuskan mencapai puncak dan tanpa mojo mereka. Paling banyak pendukung mulai terpikat pada makanan kelas tinggi atau bergizi, di luar sayap ayam dan kentang goreng yang dihidangkan dalam piring. Karena rangking NFL pun bertambah, beberapa tamu getun saat melihat sepak bola professional. Apalagi, banyak konsumen setia mempunyai TV monitor besar di dalam rumah dengan beberapa monitor untuk mendapati olahraga fantasi, alhasil keperluan untuk ke bar olahraga menyusut, terkecuali untuk pertemanan.

Misalkan, penghasilan di Buffalo Wild Wings, yang sudah jadi stock perkembangan, turun di tahun 2017. Pelepasan toko serupa turun 1,6 % di tahun 2017 saat sebelum dilego ke Arby Restoran Grup dengan harga $2,9 miliar , sebuah seksi dari Roark Capital Grup yang ditampilkan secara individu.

Baca Juga : Bar Termewah di Dunia 

Itu melego 60 restaurant punya perusahaan ke pewaralaba di tahun 2017, namun tetap mempunyai lebih dari 1.200 gerai. Seorang riset industri yang lebih tertarik anonimitas mengaku jika Buffalo Wild Wings tengah alami rotasi management dan balik ke lajurnya.

Perusahaan menunjuk Lyle Tick, direktur eksekutor untuk usaha merk kecantikan Walgreens Boots Alliance di Amerika, sebagai presiden di bulan September. Saksikan semakin banyak rotasi terkini, terhitung simbol yang diperbaharui dan dorongan marketing, di sini.

Acara bisa membawa fanatik olahraga fantasi sudah bertambah di sejumlah bar olahraga, dan bisa jadi periode panjang dari taruhan legal terlihat. Tapi bar olahraga yang berkembang tawarkan lebih dari sekedar sayap ayam, dan perkuat menu mereka dan menarik publik yang bertambah luas.

Salah satunya aspek yang bikin rugi bar olahraga ialah kompetisi yang makin sengit, terang Gary Stibel, pendiri dan CEO Westport, New England Consulting Grup yang berada di Connecticut. “Tidak mudah untuk jalan ke restaurant, bahkan juga taplak meja putih, dan tidak menyaksikan TV di bar,” ucapnya. Apalagi, pemirsa khusus angkatan millennial ialah dewasa dan mempunyai anak, dan “istri mereka tak ingin ke bar olahraga”, sambungnya.

Kevin Moll, presiden Service Diskusi Restaurant yang berada di Denver, Colorado, mengaku konsumen setia kebingungan mengenai identitas bar olahraga. “Apa mereka bar yang menyuguhkan makanan, atau apa mereka berspesialisasi dalam alkohol? Apa ini tempat untuk minum dan melihat olahraga atau tempat makan?” ia berbicara.

Untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya, tiap bar olahraga harus membuat “penelitian pasar khusus mengenai apa yang bisa mereka pasarkan yang tak bisa ditawari oleh restaurant lain,” ugkap Moll.

Hasrat Amerika terus berbeda dan mayoritas bar olahraga jadi “sama-lama, sama-lama,” lebih Moll. Stibel sepakat, dengan mengaku, “Bila Anda tidak bereksperimen, Anda ialah informasi lama.” Bar olahraga perlu mengenalkan “sauce atau bir” anyar atau tanpa konsumen setia mereka, ucapnya.

Banyak bar olahraga dilihat sebagai rumah persaudaraan untuk golongan milenial atau tempat minum sehabis pulang kerja untuk beberapa pria. Dan itu membuat cewek, yang adalah 51 % dari komunitas, dan keluarga berasa tersingkir.

“Bila sebuah bar olahraga ingin ramai, dia harus pasarkan dianya secara terbatas untuk konsumen setia wanita. Kamu akan memperoleh cowok secara automatis,” Moll mengkritik.

Untuk menyesuaikan diri, bar olahraga perlu melakukan modifikasi menu mereka, ugkap Moll. Pasarkan sayap ayam yang ditumis dengan lemon atau minyak zaitun sebagai alternative sayap ayam goreng dan quinoa sebagai opsi untuk kentang goreng.

Glory Days Grill, yang mempunyai 34 restaurant (21 punya perusahaan dan 13 waralaba), mayoritas di Virginia, Maryland, North Carolina, dan Florida, menyebutkan dianya sebagai “grill and bar atau restaurant keluarga bertopik olahraga,” ugkap Gary Cohen, wapres eksekutifnya yang berada di Gaithersburg, Maryland. Akan tetapi sudah berkembang, menambahkan empat gerai pada 2017, dan akan menambahkan lima di akhir 2018.

Cohen menetapkan untuk tak menggambarkannya sebagai bar olahraga karena konotasi negatifnya, “seperti makanan pub dan gorengan, dan satu kelompok pria berdiri disekitaran dan meneriaki TV.”

Glory Days Grill’s, dikeluarkan oleh tiga pendiri di Burke, Virginia, di tahun 1996, masih memiliki komitmen untuk layani sebagai tempat bergabung lingkungan, seperti bar olahraga di seri TV “Cheers” yang telah lama jalan. Tiap toko turut serta dalam komune, mensponsori team Liga Kecil, mempunyai semua performa “dan tak pernah berasa seperti rantai perusahaan,” ugkap Cohen. Umumnya rerata 30 TV dan 50 TV di pelabuhan yang lebih anyar. Bahkan juga ada monitor yang disetel ke Cartoon Network setiap waktu dan kotak speaker di atas meja untuk mengatur volume.

Walau semua orang mempunyai TV layar-lebar di dalam rumah, mayoritas konsumen setia sukai rayakan apa yang disebutkan Cohen, “peristiwa kemasyhuran” bersama rekan dan keluarga. Bila seorang anak cowok mencatatkan namanya di papan skor pertama kalinya di laga sepak bola, atau anak wanitanya memperoleh nilai A pertama kalinya dalam ujian sains, makan di Glory Days ialah tepat. Glory Days Grill mengharuskan operatornya untuk mensponsori minimum 10 team olahraga lokal dalam satu tahun. Apalagi, lokasi direncanakan dengan celah terpisah untuk acara acara, amat pas untuk team lokal untuk tiba dan membagi penghargaan, atau apa saja yang cocok dengan situasi komune ini. Cuma pada sebuah tahun akhir, Glory Days Grill memberi kembali $400.000 ke komunitasnya melewati bermacam program.

Glory Days Grill meluaskan menunya di luar burger dan kentang goreng, tawarkan lobster roll, salad berry dengan sauce bikinan sendiri, burger vegetarian Impossible, dan menu anak-anak dua tingkat. Tapi situs websitenya masih mempromokan burger $6 di hari Senin dan taco $6 di hari Selasa.

“Itu menu unggulan kami. Kami harus tawarkan apa yang memaksa kami menari,” ugkap Cohen.

Akan tetapi tidak seperti bar olahraga prototipikal, Glory Days Grill menarik “keluarga muda dengan anak-anak, yang turut serta dalam olahraga, dan mahasiswa yang kembali ke rumah. Kami bukan tempat kencan biasa,” ugkap Cohen.

Wanita didorong untuk makan di Glory Days. Buktinya, 70 % menunya terhitung salad dan makanan laut, bisa diminta dalam 1/2 ukuran, yang sering dicintai beberapa wanita.

Ini pun menaikkan usaha waralaba. Cohen menampilkan, “Kami yakin ide kami masak untuk perkembangan, dan kami bisa tumbuh di lajur paralel, baik unit punya perusahaan atau unit waralaba.” Bob Basham, salah satunya pendiri Outback Steakhouse, sekarang ini pimpin group di Florida yang sudah melahirkan delapan lokasi, dengan gagasan untuk 30-50 restaurant.

Saat Washington Capitals memenangi Piala Stanley Juni lalu, tiap Glory Days Grill di wilayah Washington, DC/Virginia sesak penuh. “Semua orang masih menyenangi olahraga; itu menjadikan satu individu.